Sabtu, 31 Desember 2011

Welcome 2012

2 komentar



Walau senja belum berlabuh

Walau malam belum berakhir

Dentum Meriam bak halilintar

Langit seakan pecah menyinari bumi

Saat itu kita merenung

Saat itu datangnya gembira

Seakan meriam teriakan malam

Cahaya kembang api pecahkan malam

Ingin kutinggalkan Luka lama

Untuk menyambut senyum yang baru

Tiupan terompet sebelum fajar

Saat kurangkai sebuah syair

Selamat tahun baru terlepas

Untukmu yang selalu kucintai

Untukmu yang selalu kusayangi

Sabtu, 10 Desember 2011

Smk N 1 kertosono

0 komentar

mau tau yang ada di gambar iru siapa aja???
dari depan alfian ( cino), aku, agus (mbek),ABC,aby,ruski,adi (demangan), tu adalah temen2 sekelasku,,,, gak tau pada dimana mereka sekarang,, yang pasti sekarang aku ada di surabaya

Jumat, 09 Desember 2011

???

0 komentar
ya beginilah suasana di kerjaku kawan... hehehe mawut,amburadul hahhahaha

Kamis, 08 Desember 2011

Cantiknya panorama alam Langkawi

0 komentar
Langkawi adalah sumber legenda rakyat di Malaysia, sebuah hadiah dari bumi untuk penghuninya. Terselimut misteri, pulau ini kaya keindahan alam dan sejarah budaya. Berikut beberapa daya tarik pulau kecil nan cantik ini!

Photo credits - Ewan M

Pantai Cenang – Jelajah Pulau-pulau

Awali pagi dengan sarapan di Pantai Cenang, pantai paling terkenal di Langkawi. Jangan lupa mencicipi kuliner lokal Malaysia seperti nasi lemak. Dinamai begitu karena dalam proses memasaknya, nasi direndam dalam santan yang kemudian akan memberikan aroma dan rasa. Dalam penyajiannya, nasi lemak dipadu ikan Bilis (teri), kacang, telur dan sambal pedas, kombinasi lengkap untuk menghadapi hari.

Habiskan waktu untuk menikmati pasir putih Pantai Cenang. Cobalah beragam olahraga air yang tersedia di sini, berenanglah, sewa jet ski, lakukan parasailing atau naiki banana boat. Anda juga dapat menjelajah ke pulau-pulau terdekat, seperti Pulau Rebak Kecil dan Pulau Rebak Besar.

Photo credits - Khalzuri

Taman Geologi Langkawi

Naiki kereta gantung menuju puncak Gunung Mat Cincang di Taman Geologi Langkawi. Dari ketinggian tempat ini, Anda dapat melihat pemandangan menakjubkan. Untuk menambah ketegangan, Anda juga bisa menyusuri jembatan sepanjang 125 meter yang berada 700 meter di atas permukaan laut. Taman Geologi ini juga punya beberapa daya tarik lain seperti menaiki gajah, taman reptil, sekaligus rumah bagi sub spesies ke sembilan harimau – Harimau Malaya.

Daya tarik utama di puncak Gunung Mat Cincang adalah Telaga Tujuh Air Terjun (Tujuh Sumur). Tujuh kolam ini memiliki air yang mengalir dari kolam satu ke kolam lainnya. Sebuah pemandangan mempesona yang dapat Anda nikmati. Masuklah ke dalam air untuk bersantai menikmati sore.



Kota Kuah

Kota Kuah adalah kota utama di Langkawi yang juga merupakan jalan masuk untuk kapal ferry dari pulau utama atau Penang. Kota ini tidak terlalu besar, tetapi Anda dapat berbelanja di Eagle Square, Pasar Langkawi atau beberapa tempat belanja lain di pusat Kota Kuah. Di sinilah Anda bisa membeli batik, kerajinan tangan penduduk lokal, dan suvenir lainnya.

Nama ‘Kuah’ berasal dari bahasa Melayu untuk saus, sup atau kuah. Legenda setempat menyebutkan bahwa kota ini lahir dari kuah tumpah dari mangkuk dua raksasa yang sedang bertarung.

Rabu, 07 Desember 2011

Bertualang ke Gunung Api Terkecil di Dunia

0 komentar
Bulan Maret yang lalu saya memiliki beberapa hari waktu libur, sehingga saya memutuskan untuk pergi ke Filipina seorang diri. Bohol atau Palawan sangat menarik untuk dikunjungi, namun karena singkatnya waktu yang saya miliki, sulit untuk mencapai kedua tempat tersebut.

Lagipula, sebagai orang Indonesia dengan pantai-pantainya yang luar biasa indah, mengapa saya harus ke Filipina untuk berwisata pantai. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk pergi ke Tagaytay di Provinsi Cavite selain mengunjungi Manila.



Tagaytay adalah salah satu tujuan wisata populer di Filipina, terutama bagi mereka yang berada di Pulau Luzon. Kota kecil ini berada di dataran tinggi dengan suhu udara relatif lebih sejuk daripada daerah lain di pulau. Selain itu, di Tagaytay ada Gunung Taal, gunung api terkecil di dunia yang berada di tengah-tengah Danau Taal. Sementara itu di tengah-tengah Gunung Taal adalah sebuah kaldera yang berbentuk seperti danau.

Jadi, saya berangkat dengan sebuah maskapai Filipina dari Jakarta. Penerbangan tengah malam tersebut membawa saya tiba di Ninoy Aquino International Airport (NAIA) pada pukul 06.00 pagi. Sebelum berangkat, saya sempat bertanya kepada beberapa rekan Filipina, bagaimana caranya pergi ke Tagaytay.

Mereka semua menyarankan untuk memilih taksi kuning dengan argometer. Sayangnya, ketika bertanya pada petugas taksi, ia mengatakan bahwa peraturan baru menyatakan taksi kuning tidak boleh keluar dari Metro Manila.



Akhirnya, saya menguji keberuntungan dengan bertanya ke konter taksi putih dengan tarif yang ditentukan di depan. Kabar buruk. Mereka mengatakan bahwa ongkos taksi ke Tagaytay adalah 1000 peso Filipina atau sekitar 80 dolar Amerika! Tentu saja saya tidak mau membayar begitu banyak, masa ongkos taksi sekali jalan lebih mahal daripada ongkos tiket Jakarta-Manila.

Untung saya membawa buku panduan yang menginformasikan bahwa bus menuju Tagaytay dapat dicari di Pasay City. Dengan taksi kuning berargometer, saya hanya membayar sekitar 20 ribu rupiah hingga ke Pasay City. Dari Terminal Pasay saya naik salah satu bus dengan tulisan Tagaytay di kaca depan.

Sebenarnya, bus-bus tersebut menuju ke kota Nasugbu dan Balayan melalui Aguinaldo Highway yang melewati kota Tagaytay. Dengan ongkos sekitar 15 ribu rupiah -- saya lupa berapa peso tepatnya -- saya menikmati perjalanan tiga jam dalam bus yang baru, bersih, ber-AC, dan sangat nyaman. Kondekturnya menggunakan mesin tiket elektronik ketika penumpang membayar ongkos. Sistem ini sangat bagus untuk meminimalisasi kecurangan.



Perjalanan dengan bus menuju ke Tagaytay tidak terlalu berbeda dengan di Indonesia. Lalu lintas cukup buruk di Manila, namun makin membaik ketika kami makin menjauhi kota. Perjalanan melalui beberapa kota, antara lain Dasmarinas dan Silang. Saya turun ketika tiba di Plaza Olivarez di Tagaytay City.

Danau Taal berada di Provinsi Barangas, sekitar 20 menit menggunakan becak motor. Christopher, pengemudi becak saya, mengendarai becak melalui jalanan berliku turun mendekati bibir danau. Pemandangan danau sangat indah. Di tepi danau, Anda harus menyewa perahu untuk menyeberang hingga ke Pulau Taal.

Sesampainya di pulau, Anda dapat menyewa kuda -- lebih tepatnya keledai -- untuk membawa Anda ke kawah, sekitar satu jam perjalanan. Harganya cukup mahal, waktu itu saya membayar sekitar 300 ribu rupiah pulang pergi. Bila Anda merasa cukup kuat, Anda dapat berjalan memilih untuk berjalan kaki. Jalan setapak menuju kawah sangat kering, berdebu, dengan medan yang cukup sulit.

Pastikan Anda mengenakan topi lebar, kacamata hitam, serta masker. Anda juga akan membutuhkan banyak air putih karena terik matahari.



Kawah tersebut seluas kira-kira dua kilometer persegi. Di tengah kawah ada sebuah pulau yang diberi nama Vulcan Point. Vulcan Point disebut sebagai pulau terbesar di dunia yang berada di dalam sebuah danau yang berada dalam pulau yang ada dalam danau di sebuah pulau. Cukup membingungkan bukan? Lebih jelasnya, Vulcan Point adalah sebuah pulau yang berada di Danau Kawah, di Pulau Taal yang berada di Danau Taal, di Pulau Luzon.

Objek wisata lain di sekitar Tagaytay adalah People's Park in the Sky yang merupakan puncak tertinggi di Tagaytay City. Presiden Filipina pada saat itu, Imelda Marcos, berniat membangun istana di puncak bukit tersebut namun pembangunannya tidak pernah diselesaikan.

Dari puncak bukit tersebut, Anda dapat melihat Danau Taal, Teluk Balayan, Laguna de Bay, dan Teluk Manila. Selain itu, Anda juga dapat menikmati hijaunya bukit-bukit di sekitar puncak.

Akomodasi sangat mudah ditemukan di Tagaytay City. Anda dapat memesannya lewat internet atau langsung datang. Bila Anda berkunjung ke tempat ini jangan lupa mencoba beberapa makanan tradisional. Sinigang adalah semacam sup ikan atau ayam dengan rasa gurih dan asam yang merupakan masakan umum di Filipina.

Atau coba juga balut, embrio (telur sebelum menetas) bebek yang dimakan dengan cangkangnya -- jujur saya tidak sanggup memakannya. Di Tagaytay, pastikan Anda juga mencoba buko pie atau pia dengan isi kelapa muda. Yang terakhir ini adalah favorit saya!

Selamat bertualang!

Selasa, 06 Desember 2011

Sehari Menjelajah Bogor

0 komentar
Dulu bernama Buitenzorg, sekarang, lebih dikenal dengan julukan Kota Hujan. Kota di mana saya menghabiskan sebagian masa kecil ini telah banyak berubah. Yang pasti, bertambah panas dan macet di setiap akhir pekan.

Jika dulu Bogor dikenal dengan tauge goreng dan mie yunsin, kini pilihan camilan atau makanan sebagai oleh-olehnya pun semakin banyak. Mulai dari asinan, roti unyil, pie sampai makaroni skotel. Walau banyak yang sudah berubah, masih banyak peninggalan Belanda yang masih terjaga apik. Saat seharian menjelajah Bogor, saya masih bisa menikmati perpaduan antara masa lalu dan sekarang.



Transportasi menuju Bogor yang paling nyaman adalah menggunakan kereta dan sekarang telah berubah menjadi komuter. Dari stasiun kereta, lokasi wajib dilihat yang terdekat adalah Istana Bogordi jalan Ir. H. Juanda.

Istana ini merupakan tempat peristirahatan presiden namun kini hanya digunakan untuk kegiatan khusus pemerintahan. Jika ingin melihat ke dalam istana, istana dibuka untuk umum pada perayaan hari ulang tahun Bogor sekitar bulan Juni. Ada sekitar 450 koleksi lukisan dan 360 patung yang menjadi dekorasi Istana seluas hampir dua hektar ini.

Walau tidak dapat masuk ke dalam istana, tidak perlu kecewa karena bangunan istana ini tetap bisa terlihat. Masih ada hal menarik yang bisa dinikmati dari istana Bogor ini. Di hamparan halaman istana seluas 26 hektar, terdapat ratusan rusa tutul putih. Rusa-rusa ini bukan berasal dari Indonesia, melainkan Afrika, namun sudah dapat menyesuaikan dengan cuaca di Bogor.






Istana Bogor ini adalah salah satu peninggalan Belanda, bersama dengan Kebon Raya dan beberapa gedung di sekitarnya, termasuk gereja Santa Maria yang terletak di seberang Istana. Gereja ini masuk dalam kompleks sekolah dan bruderan Budi Mulia. Selain Istana Bogor, Kebon Raya yang berada di belakang istana tentu harus dikunjungi.

Beberapa lokasi di kebun yang dibangun tahun 1817 ini wajib dikunjungi seperti: beberapa taman bunga dan kolam buatan di beberapa sudut kebun, tugu Lady Raffles yang dibangun untuk mengenang istri Sir Thomas Stamford Raffles yang sempat menjabat sebagai gubernur Buitenzorg, bunga bangkai atau Amorphophallus titanium yang hanya mekar di awal hingga pertengahan tahun. Ada lima bunga bangkai di situ, yang jika sedang mekar, tingginya bisa mencapai 2,5 meter.

Untuk mengisi perut, tidak sah jika tidak merasakan masakan Sunda di Bogor. Tempat favorit saya untuk merasakan empal, sayur asem, dan leunca adalah warung makan Sunda Purwakalih yang terletak di Batutulis.



Kalau datang pas jam makan siang, warung ini akan mudah didapati karena jejeran mobil yang parkir di sepanjang jalan. Namun, jika bukan jam makan siang, hati-hati terlewat karena di depan rumah makan ini tidak ada plang nama rumah makan sama sekali. Patokannya adalah sebelum pertigaan antara Jalan Batutulis dan Cipaku.

Warung makan ini sudah berdiri sejak tahun 1974 dan konsisten menjual empal dan sayur asem. Setiap harinya, sekitar 10 kilo daging sapi diolah menjadi empal dan sayur asem. Selain empal daging dan sayur asem, menu andalan lainnya adalah sop iga, bakwan udang, empal jeroan, pepes, dan leunca. Yang membuat tempat ini jadi favorit, selain suasana warung yang seperti rumah, tentu saja harga makanannya yang sangat terjangkau berkisar Rp 5 ribu - Rp 20 ribu.

Biasanya, setelah makan di situ, saya menyempatkan diri mampir ke Asinan Bogor yang terletak di Sukasari, tidak jauh dari Batutulis. Asinan Bogor ini juga tidak kalah lama dengan warung Purwakalih.

November ini, usaha camilan Asinan Gedung Dalam Bogor ini genap tiga puluh tiga tahun berjualan, mulai tahun 1978. Saya ingat asinan ini berjualan di jalan Gedung Dalam dan kini sudah pindah di Sukasari dan mulai memperluas tempat. Di belakang ruko di depan jalan Sukasari, ada satu outlet lagi yang tempatnya lebih nyaman. Variasi asinannya pun kini lebih banyak. Selain asinan sayur dan buah, ada juga asinan jagung bakar dan asinan sayur plus kacang. Harga asinan berkisar antara 14 hingga 16 ribu rupiah. Setiap kali keluarga jauh datang, ibu saya selalu mampir ke tempat ini.



Ketika meledak factory outlet, di beberapa daerah di Bogor pun langsung menjamur dengan kemunculan bermacam factory outlet. Tetapi, factory outlet andalan saya adalah SKI di Katulampa. Factory outlet dengan spesialisasi menjual berbagai model tas ini kini sudah memperluas toko dan servis-nya. Jika mampir ke Katulampa, kini tidak hanya surga tas tetapi juga sepatu dan tempat rekreasi keluarga.

Sedangkan jika ingin menghabiskan waktu makan malam dengan suasana yang romantis dan merasakan suasana Bogor tempo dulu, Mit Liefde Cafe yang terletak di Jalan Pangrango adalah pilihan yang tepat. Dengan arsitek gedung yang tidak diubah seperti rumah Belanda tua plus menu makanan yang juga banyak mengacu pada masakan Belanda, menyantap makan malam di Mit Liefde terasa seperti makan malam di Bogor tempo dulu.



Menu andalan cafe ini adalah bistik tempo dulu. Berbeda dengan stik lain yang berkuah, bistik tempo dulu ini kering dan disajikan dengan kentang panggang. Dagingnya pun tidak ada lemaknya. Berbeda dengan steak andalan Cafe Mit Liefde lainnya, Elza ve Steak, yang lemak daging tidak dibuang untuk menambah kelezatan dan dilumuri saus jamur. Selain itu ada juga klapertaart dan poffertjes yang mantap sebagai makanan penutup. Nikmat!

Minggu, 04 Desember 2011

Kamera digital Panasonic Lumix DMC-F3

0 komentar


Kamera Digital Panasonic Lumix DMC-F3 Spesifikasi Harga – Berita informasi teknologi terbaru 2011. Panasonic Lumix DMC-F3 adalah kamera digital yang kini telah hadir di pasaran dengan harga murah, dan kami sedikit menginformasikan tentang spesifikasi Panasonic Lumix DMC-F3 lengkap dengan harganya di bawah ini.

Panasonic DMC-F3

Panasonic DMC-F3

Harga Baru : Rp 970.000,00

Spesifikasi Panasonic Lumix DMC-F3

Image Size 12 MB
Zoom 4x Optical Zoom
Dimension 95.9 x 53.9 x 22.0 mm
LCD 2.7″ 230.000px
Memory SD Not Included
Lens LUMIX DC VARIO
6 elements in 5 groups
(3 Aspherical Lenses / 6 Aspherical Surfaces)
Zoom Optical: 4x
Extra Optical: 4.9x (4:3 / 8M), 5.9x (4:3 / 5M), 7.8x (under 3M)
Digital: 4x
(Max. 16.0x combined with Optical Zoom without Extra Optical Zoom)
(Max. 31.2x combined with Extra Optical Zoom)
Focal Length f 5.0 – 20.0 mm (28 – 112 mm in 35 mm equiv.)
Focusing Area Normal: Wide 50 cm (1.64 feet) – infinity / Tele 70 cm (2.29 feet) – infinity
Macro / Auto Scene Mode: Wide 20 cm (0.65 feet) – infinity / Tele 70cm (2.29 feet) – infinity
Focus Range Display Yes
AF Metering Face / 9-area / 1-area
AF Assist Lamp Yes
Camera Effective Pixels 12.1 Megapixels
Image Sensor 1/2.33″, 12.7 Mega Total Pixels CCD, Primary Color Filter
Focus Normal / Macro
ISO Sensitivity (Standard Output Sensitivity) I.ISO / 80 / 100 / 200 / 400 / 800 / 1600
(High Sensitivity Mode: Auto (1600 – 6400))
White Balance Auto / Daylight / Cloudy / Shade / Halogen / White Set
(Selectable at Portrait, Soft Skin, Self Portrait, Sports, Baby, Pet, High Sensitivity, Hi-speed Burst Mode)
Exposure Program AE
Exposure Compensation 1/3 EV step, -2 – +2 EV
Backlight Compensation Yes (only in Auto Scene Mode)
Light Metering Intelligent Multiple
Mode Switch [Recording] / [Playback]
Rec Mode (Mode Button) Auto Scene Mode, Normal Picture, Scene Mode, Motion Picture
Still Image Scene Mode Portrait, Soft Skin, Self Portrait, Scenery, Sports, Night Portrait, Night Scenery, Food, Party, Candle Light, Baby1, Baby2, Pet, Sunset, High Sensitivity, Hi-speed Burst, Flash Burst, Starry Sky, Fireworks, Beach, Snow, Aerial Photo
Shutter Speed Still: Approx. 8 – 1/1,000 sec
Starry Sky Mode: 15, 30, 60 sec
Aperture F2.8 – 6.2
Self Timer 2 sec / 10 sec
Auto Review 1 sec / 2 sec / Hold
Quick Menu Yes
Color Mode Standard, Vivid, Natural, Black & White, Sepia, Cool, Warm
Recording File Format Still Image: JPEG (Design rule for Camera File system, based on Exif 2.21 standard), DPOF corresponding
Motion Images: QuickTime Motion JPEG
Aspect Ratio 4:3 / 3:2 / 16:9
Recording Image Size Still Image
4:3 Aspect Ratio: 4,000 x 3,000 pixels (12M),
3,264 x 2,448 pixels (8M EZ),
2,560 x 1,920 pixels (5M EZ),
2,048 x 1,536 pixels (3M EZ),
640 x 480 pixels (0.3M EZ)
3:2 Aspect Ratio: 4,000 x 2,672 pixels (10.5M)
16:9 Aspect Ratio: 4,000 x 2,248 pixels (9M)
Composition Guide Line Yes (1 pattern)
Built-in-Memory Approx. 40 MB
Scene Mode Help Screen Yes
Travel Date /World Time Yes /Yes
LCD 2.7″ TFT Screen LCD Display (230,000 dots)
Field of View: Approx. 100%
Auto Power LCD Mode, Power LCD Mode, High-angle Mode
Built-in-Flash Auto, Auto / Red-eye Reduction, Forced On, Forced Off
0.3 – 7.1 m (Wide / ISO Auto), 0.7 – 3.0 m (Tele / ISO Auto)
Battery Life (Approx.) 220 pictures
(CIPA Standard*)
Dimensions (Approx.) (W x H x D) 95.9 x 53.9 x 22.0 mm / excl. protrusions: 20.5 mm
(3.78 x 2.12 x 0.86 inch / excl. protrusions: 0.81 inch)
Weight (Approx.) Approx. 132 g with Battery and SD Memory Card (0.29 lb)
Approx. 110 g without Battery and SD Memory Card (0.24 lb)
Warranty 1 Year Limited By Authorised Distributor
Panasonic DMC-F3 Black

Panasonic DMC-F3 Black

Panasonic DMC-F3 Silver

Panasonic DMC-F3 Silver

Panasonic DMC-F3 Red

Panasonic DMC-F3 Red

Panasonic DMC-F3 Terbaru 2011

Panasonic DMC-F3 Terbaru 2011

Itulah sedikit informasi teknologi tentang “Kamera Digital Panasonic Lumix DMC-F3 Spesifikasi Harga” yang semoga bermanfaat, dan untuk info tentang review mungkin akan menyusul. Sekarang bisa anda baca artikel lainnya tentang Panasonic DMC-FZ100 Spesifikasi Harga yang mungkin lebih menarik, terima

Berwisata ke Ujung Utara Pulau Kalimantan

0 komentar
Keuntungan dari maraknya penerbangan murah adalah kita dapat berwisata sewaktu-waktu tanpa terlalu memikirkan biaya. Berbekal secarik tiket promo, saya dan seorang kawan berangkat menuju ujung Pulau Kalimantan, tepatnya di Kota Kinabalu, Malaysia.

Ketika seseorang mendengar kata Kinabalu, mungkin yang terbayang pertama adalah Gunung Kinabalu. Dengan ketinggian 4095 meter, gunung ini merupakan yang tertinggi di Kalimantan. Namun jangan salah, bila Anda tidak gemar mendaki gunung, banyak objek wisata lain yang dapat dikunjungi.

Kota Kinabalu yang dulunya bernama Jesselton merupakan ibukota negara bagian Sabah, terletak menghadap ke Laut Cina Selatan. Kota ini merupakan tujuan wisata yang populer bagi mereka yang mengunjungi Kalimantan karena menawarkan kombinasi dari lokasi bergunung, pantai, budaya, serta wisata belanja. Tentu, yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara penyuka olahraga adalah Gunung Kinabalu.



Gunung Kinabalu merupakan bagian dari Taman Negara Kinabalu yang terletak sekitar 90 km dari pusat kota. Walaupun cukup tinggi, untuk mendaki puncak utama Gunung Kinabalu, yaitu Low's Peak, tidak dibutuhkan keterampilan khusus selain stamina pendaki yang baik. Lain halnya kalau Anda berniat mendaki puncak-puncak lain di luar jalur utama. Jalur pendakian dimulai dari lokasi yang bernama Timpohon.

Apabila tidak ingin mendaki gunung, Anda dapat menghabiskan waktu di Taman Negara Kinabalu. Selain menikmati udara sejuk pegunungan, Anda dapat menyaksikan keindahan flora dan fauna di taman seluas 745 km persegi ini. Spesies tanaman yang ada di Kinabalu berjumlah sangat banyak sehingga tempat ini merupakan salah satu situs biologis yang paling penting di dunia. Bila ingin menginap pun Anda tinggal memilih akomodasi yang tersedia, kebanyakan berupa pondok-pondok kayu.

Buat penggemar pantai, Kota Kinabalu pun memilikinya. Malahan, kota ini memang berada persis di tepi Laut Cina Selatan. Objek wisata pantai yang utama di Kota Kinabalu adalah Taman Negara Tunku Abdul Rahman. Taman negara ini terletak sekitar 3 hingga 8 km dari lepas pantai Kota Kinabalu.

Dengan luas keseluruhan hampir mencapai 5 hektar yang sebagian besar adalah laut, taman terdiri dari lima pulau, yaitu Gaya, Mamutik, Sapi, Manukan, dan Sulug. Anda dapat mencapai pulau dengan feri dari Terminal Feri Jesselton.

Tidak ingin menyeberang ke pulau? Anda masih dapat menyaksikan birunya Laut Cina Selatan dari pinggir Kota Kinabalu sembari menikmati hidangan masakan laut segar yang tersedia di restoran-restoran yang berjajar di tepi pantai.



Deru ombak serta bau air laut ditambah dengan kerlap-kerlip lampu akan menemani santap malam Anda. Bersama pasangan, tentu ini akan menjadi momen yang romantis. Bersama kawan atau keluarga, tetap menjadi saat yang menyenangkan.

Objek lain yang ada di Kota Kinabalu adalah Menara Jam Atkinson, salah satu ikon kota ini. Menara jam ini dibangun untuk menghormati Francis George Atkinson, District Officer pertama Kota Jesselton. Menara jam ini terletak di kawasan Signal Hill, terbuat dari kayu secara keseluruhan tanpa paku satupun. Menara tersebut merupakan bangunan tertua yang selamat dari pertempuran di kota Jesselton selama Perang Dunia II. Hingga kini jam masih berfungsi dengan baik.

Objek wisata lain yang dapat dikunjungi di seputaran Kota Kinabalu adalah Museum Sabah, Signal Hill, Cagar Alam Burung Kota Kinabalu, atau mencoba kereta uap di North Borneo Railway dari stasiun Tanjung Aru ke stasiun Papar yang berjarak 36 mil.

Bila Anda penyuka wisata belanja, Kota Kinabalu juga merupakan pilihan yang tepat. Berbelanja oleh-oleh dapat dilakukan di Handicraft Market atau Pasar Kerajinan Tangan yang terletak di Jalan Tun Fuad Stephens.



Kios pedagang berjajar menawarkan barang seperti sarung, pernak-pernik kayu, ukiran, hingga permata. Pilihan belanja murah lainnya adalah Gaya Street Market. Berbagai barang dagangan ditawarkan di sepanjang Jalan Gaya. Pastikan saja Anda menawar! Ingin belanja barang-barang mewah? Beberapa pusat perbelanjaan seperti Suria Sabah, Warisan Square, Wawasan Plaza, dan Wisma Merdeka dapat dikunjungi.

Akomodasi tersebar luas di Kinabalu, mulai dari hostel murah meriah hingga hotel berbintang. Akomodasi murah dapat ditemukan di sekitar Jalan Gaya, Kompleks Sinsuran, maupun di Kampung Air. Tarif per kamar mulai dari 40 ringgit Malaysia.

Bila Anda berkesempatan mengunjungi Kota Kinabalu, jangan lewatkan makanan khas mereka, yaitu chicken rice. Nasi beraroma ayam akan dihidangkan dengan potongan ayam dan sup kaldu bening.

Selain itu, coba juga roti kahwin yaitu dua potong roti disatukan dengan olesan tebal mentega dan selai kaya di tengahnya. Anda dapat memperolehnya di restoran atau di food market di Jalan Tun Fuad Stephens, di seberang Pasar Filipina, yang harganya sangat ramah di kantung!

Air Terjun Sipiso-piso, Permata di Tanah Karo

0 komentar
Ketika seseorang berkunjung ke Sumatera Utara, tujuan utama wisata mereka pastilah Danau Toba. Air terjun Sipiso-piso pun berada di tepi Danau Toba, sayangnya objek wisata yang sangat menarik ini kurang dikunjungi wisatawan karena letaknya di tepi yang berbeda dengan kota Parapat, di mana wisatawan biasanya berkunjung.

Sipiso-piso terletak di sebelah utara Danau Toba, sekitar 24 kilometer dari Kabanjahe. Air terjun ini merupakan yang tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 120 meter. Air terjun Sipiso-piso terbuat dari sungai bawah tanah di plato Karo yang mengalir melalui sebuah gua di sisi kawah Danau Toba.

Ketika saya berkesempatan berkunjung ke tempat ini, pemandangan air terjun sungguh luar biasa. Air terjun yang kecil namun tinggi jatuh di antara tebing berwarna kehijauan. Dari gardu pandang yang dibangun pemerintah di Merek ini pengunjung tidak hanya dapat menikmati pemandangan air terjun, melainkan juga Danau Toba.



Air terjun Sipiso-piso berada di sekitar 800 meter di atas permukaan air laut. Air terjun itu deras mengalir ke bawah mengiris bukit-bukit hijau yang ditumbuhi pohon pinus. Sipiso-piso sendiri arti harafiahnya adalah “pisau”.

Anda tidak hanya dapat melihat air terjun dari kejauhan, namun turun untuk mendekatinya. Tangganya terjal dan cukup jauh sehingga pastikan anda memiliki stamina yang kuat serta membawa bekal air minum. Turunnya mungkin tidak menjadi masalah, namun untuk naik kembali ratusan tangga setelah selesai bermain-main air di bawah tentu cukup melelahkan.

Gardu pandang ini sendiri cukup luas, dan ketika itu banyak dikunjungi oleh wisatawan setempat. Sayangnya infrastruktur di gardu pandang ini kurang memadai. Hanya ada fasilitas dasar seperti toilet dan warung, yang menurut saya jumlah serta kebersihannya kurang memadai. Pengunjung yang ingin mengeksplorasi daerah ini lebih lanjut sebaiknya menginap di desa terdekat, yaitu Tongging.

Tongging


Tongging berada di tepi Danau Toba, di bagian utara. Di Tongging anda dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti misalnya berenang di danau, melakukan trekking di hutan, atau mengunjungi satu air terjun kecil bernama Sidompak. Anda dapat naik ke Gunung Sipiso-piso, dan melakukan paragliding dari puncaknya.



Selain berenang, anda juga dapat naik perahu yang disewa dari nelayan setempat untuk berkeliling danau. Bersepeda dari satu desa ke desa lain juga merupakan aktivitas menyenangkan untuk melihat kehidupan sehari-hari penduduk Karo. Bagi anda penggemar kain-kain etnik, anda dapat pergi ke Desa Silalahi di Sabungan, Dairi. Desa ini terletak sekitar 11 km dari Tongging.

Penduduk Desa Tongging kebanyakan adalah nelayan dan petani. Mereka bertani padi dan bawang serta mencari ikan di danau Toba. Ikan mas arsik dan ikan nilai merah merupakan jenis ikan yang umum diternakkan di Danau Toba. Anda harus mencoba sajian ikan dengan bumbu tradisional

Beberapa pilihan akomodasi di Tongging antara lain Wisma Sibayak, Wisma parultop, dan Roman Sinasi Bungalows, yang semuanya ada di Jalan Silalahi, Tongging. Berwisata ke sini sangat cocok untuk para backpacker dengan anggaran terbatas karena akomodasi pun murah meriah.

Menuju ke Sipiso-piso


Ketika saya berkunjung ke Sipiso-piso, saya sedang melakukan perjalanan mengelilingi Sumatera Utara dengan awal di Berastagi, melalui Kabanjahe, ke Sipiso-piso, Pematang Siantar, Parapat, Tuk-Tuk, dan berakhir di Bukit Lawang.

Karena anggaran yang terbatas, saya memilih menggunakan angkutan umum melalui jalan lintas Pematang Siantar. Dari Berastagi saya menggunakan bus umum yang menuju ke Kabanjahe –ibu kota kabupaten Tanah Karo , dengan tarif kurang dari 5 ribu rupiah.

Di Kabanjahe, saya menaiki angkutan pedesaan yang melintasi Merek. Dari pertigaan jalan utama, saya memilih becak motor untuk sampai di gardu pandang. Dari gardu pandang Anda masih harus menempuh perjalanan dengan angkutan umum atau becak ke Tongging, dengan jalanan yang menurun.

Bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan ke Sipiso-piso lebih mudah. Dari Berastagi, Anda hanya akan membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Pemandangan alam dan pedesaan di Tanah Karo sangat menarik, sayangnya jalanan kurang baik. Jadi, berhati-hatilah.

Sabtu, 03 Desember 2011

leyeh leyeh

2 komentar
nah kalo ini aku sedang foto dengan komeng hehehehe
coba ganteng mana? yang jawab ganteng gambarnya awas ya!!!

Jumat, 02 Desember 2011

on mc D

0 komentar
Nah yang ini foto pas makan bareng di mc D, tepatnya bisa dibilang traktiran. yang pasti yang traktir bukan aku ya hehehehe.
boro2 traktir... mau beli avansa ae lum bisa... ntar ae lok aku sudah wisuda tak tratir deh..








Agak goyang ya yang moto? kok hasilnya jelek?